Saat di Prancis, Ikal belajar mati-matian untuk sidang tesisnya. Sidang tesis juga bertepatan dengan bulan Ramadhan. Oleh karena itu, sebelum sidang tesisnya dimulai, kepalanya sudah nyeri terlebih dahulu.
Antonia LaPlagia, hakim dari sidang tesis itu, telah menyuruh lebih dari teman sekelas Ikal untuk merevisi tesisnya. Ninochka yang masuk sebelum Ikal dihardik habis-habisan. Namun, saat Ikal masuk ruang sidang itu dan menjelaskan semuanya, dia dengan gampangnya dinyatakan lulus.
Setelah sidang itu, Ikal pulang jalan kaki ke apartemennya. Seminggu kemudian,
sebelum pulang ke Indonesia, Ikal menyempatkan diri mengunjungi Edensor dan menghadiri Farewell Parties yang diadakan oleh teman-temannnya. Setelah itu semua, dia meninggalkan Paris menuju bandara Schippol di Belanda untuk naik pesawat menuju ke Indonesia, dan selajutnya naik kapal menuju ke Belitong. Sesampainya di Belitong dia disambut oleh keluarganya dan beberapa warga desa. Di rumah dia langsung mencari Ayahnya dan bertemu dengannya. Itulah momen yang dia tunggu-tunggu selama ini.
Sore harinya Ketua Karmun, kepala kampung datang ke rumah Ikal untuk menyampaikan suatu hal. Setelah bertahun-tahun dia menjadi kepala kampung, akhirnya ada juga dokter yang akan praktik di kampung itu. Oleh karena itu, Ikal diminta untuk menjadi ketua panitia penyambutan dokter gigi itu, dr. Budi Ardiaz Tanuwijaya namanya. Dan pada akhirnya, acara penyambutan itu berjalan dengan sukses.
Walaupun acara penyambutan itu telah usai, kampung Ikal tetaplah ramai. Selain itu, banyak orang-orang yang dipanggil dengan sebutan yang aneh. Contohnya Berahim Harap Tenang, pemutar bioskop yang memasang slide “HARAP TENANG” pada setiap pergantian rol, Kamsir si Buta dari Gua Hantu, seseorang yang terobsesi pada film Si Buta dari Gua Hantu. Selain itu, ada Semaun Barbara, San Thong Pompa, Zainul Helikopter dan masih banyak orang yang medapat sebutan aneh akibat kekonyolan yang mereka perbuat.
Suatu hari Arai terlihat berbeda daripada biasanya. Ia tampak lebih ganteng. Ternyata hal itu disebabkan oleh sepucuk surat yang dikirimkan oleh Zakiah Nurmala binti Berahim Matarum, sang pujaan hatinya. Zakiah mengabarkan bahwa dia akan pulang ke Belitong dan membolehkan Arai untuk menjemputnya. Berhari-hari Arai tidak bisa tidur dan terus menyiapkan diri untuk hal tersebut., tapi saat hal itu terjadi, Arai malah berdiri mematung di hadapan Zakiah, tidak bisa berbuat apa-apa.
Di lain hal, Ketua Karmun sang kepala kampung terus mewanti-wanti agar warga kampung datang ke Klinik Dokter Diaz untuk memeriksakan giginya. Berbagai cara dia lakukan untuk membujuk mereka. Saat Ketua Karmun mendengar bahwa Tancap bin Seliman sakit gigi, dia jingkrak-jingkrak kegirangan. Namun, ternyata Tancap bin Seliman tidak mau berobat ke klinik dokter Diaz walaupun pipinya bengkak seperti timun suri. Ketua Karmun menyumpahinya. Tak hanya Tancap bin Seliman hal seperti itu, Ikal juga mengalaminya. Tetapi Ikal juga tidak mau berobat ke klinik itu karena trauma berurusan dengan dokter yang berpakaian serba putih dan jarum suntik.
Pada suatu hari, Arai mendapat tawaran dari Liaison Officer mereka, Maurent LeBlanch. Dia menawari Arai untuk melanjutkan studinya sampai tingkat Ph.D. Namun, tawaran itu membuat Arai gelisah, karena harus meninggalkan Zakiah. Setelah menjalani perbincangan yang panjang, akhirnya Arai menikahi Zakiah pada tanggal 16 Mei.
Malam-malam Ketua Karmun mendatangi rumah Ikal. Bukan dia mau membujuk Ikal lagi agar berobat ke Klinik Dokter Diaz. Akan tetapi, orang kampung tumpah ruah di dermaga karena si Maskur, si pelaut, pulang membawa sesosok jenazah. Dari jenazah itu Ikal mengenalinya. Rajah kupu-kupu di lengan jenazah itu menandakan dia adalah keluarga A Ling. Setelah penemuan mayat itu, Ikal berambisi untuk membuat perahu, berlayar ke pulau Batuan nan angker itu untuk mencari dan bertemu dengan A Ling. Beruntungnya para anggota Laskar Pelangi siap untuk membantunya. Namun, Ibu Ikal akhirnya mengetahui rencananya berlayar ke pulau Batuan. Dia memarahi Ikal habis-habisan.
Walaupun Ibu memarahinya, Ikal tetap bersikeras ingin berlayar ke pulau Batuan dengan kapal buatannya yang tentu saja pembuatannya dibantu oleh Lintang, sahabatnya. Dan akhirnya, setelah 7 bulan berjuang mati-matian, Ikal sanggup menyelesaikan kapal buatannya yang dia beri nama Mimpi-Mimpi Lintang. Kapal itu siap dipakai untuk berlayar mengarungi ganasnya samudera. Kapal itu akan dipakai oleh Ikal ditemani oleh Mahar, Kalimut, dan Chung Fa.
Akhirnya Ikal bersama dengan ketiga rekannya berangkat ke Batuan. Sebelum sampai Batuan, mereka singgah ke rumah Puniai, melayan karimata yang amat tua. Di rumah Puniai itu, dengan bantuan Mahar, untuk pertama kalinya Ikal dapat melihat hantu.
Ternyata usaha Ikal selama ini tidaklah sia-sia. Setelah menempuh perjalanan mengarungi samudera yang penuh akan marabahaya, akhirnya dia menemukan A Ling, sang pujaan hatinya, sedang dirawat di sebuah rumah kecil di sebuah pulau sepi bak kuburan yang termasuk gugusan dari pulau Batuan. Dia membawa A Ling pulang. Kepulangan A Ling dimanfaatkan Ketuan Karmun agar Ikal mau berobat ke Klinik dokter Diaz agar Klinik itu tidak jadi ditutup karena tidak adanya pasien yang berkunjung. Taktik itu sukses besar. Ikal yang sudah setahu dibujuk oleh Ketua Karmun dan hasilnya selalu nihil tetapi selama kurang dari 10 menit dibujuk oleh A Ling, dia takluk.
Prosesi pencabutan gigi Ikal digelar dengan sangat meriah. Banyak orang yang hadir dalam prosesi itu. Butuh waktu tak kurang dari satu jam, Dokter Diaz untuk mencabut gigi geraham yang sembarangan tumbuh di mulut Ikal. Stelah gigi berhasil dicabut, Ketua Karmun terkekeh.
Hari berganti dengan hari. Ikal akirnya memberanikan diri untuk mohon izin kepada Ayahnya untuk menikahi A Ling. Dia berharap agar Ayahnya mengangguk saat dia meminta izin. Akan tetapi, hal itu tak seperti yang dia harapkan. Ayahnya tidak mengizinkannya untuk menikahi gadis Hokian tetapi sebenarnya dia adalah gadis Ho Pho itu. Saat bertemu dengan A Ling, mereka hanya saling bertatapan. A Ling mengetahui bahwa Ayah Ikal tidak menyetujui pernikahan mereka. Dia terpaku di Lapangan Padang Bulan, tempat mereka bertemu. Namun demikian, Ikal tidak akan menyerah pada apapun untuknya dan bertekad akan mencuri A Ling dari pamannya dan membawanya melintasi selat Singapura.
download Ebooknya disini
0 komentar:
Posting Komentar