Sudah dua minggu George harus tinggal di rumah karena pilek dan tidak dapat melancong bersama saudara – saudara sepupunya. Karena iri, George sangat rewel di rumah dan membuat orang tuanya menyetujui George untuk bergabung bersama kawan – kawannya.
            Esoknya, George dan Timmy sudah sampai di tempat teman – temannya berkemah. Julian, Dick, dan Anne juga sudah menunggu kedatangan George. Mereka mampir di toko es krim untuk menyambut kedatangan George. Kata pemilik toko es krim itu orang – orang pasar malam akan datang di dekat mereka berkemah. Lalu, mereka kembali ke lapangan Puri Faynight, tempat mereka berkemah. Sesampainya disana, orang – orang pasar malam telah datang. Lima sekawan itu berusaha berkenalan dan beramah – tamah kepada orang – orang pasar malam. Tapi sayang sekali, karena orang – orang pasar malam sama sekali tidak ramah dan tidak suka jika anak – anak itu berkemah di dekat mereka, karena orang – orang pasar malam tidak suka dengan anak – anak.
            Esoknya, ketika lima sekawan itu pergi ke pantai, Julian menengok ke belakang. Rasanya mereka seakan dipelototi oleh orang – orang pasar malam. Setelah dari pantai, mereka kembali ke lapangan Puri Faynight ketika langit sudah agak petang. Saat sesampainya di lapangan, Julian dan Dick sangat kaget karena kedua karavannya tidak ada. Julian hanya bisa melongoh melihatnya, sedangkan Dick berusaha mencari dengan berlari – lari. Tetapi tidak ada !  Julian dan Dick berusaha bertanya kepada orang – orang pasar malam. Orang yang pertama kali ditanya oleh Julian dan Dick adalah Pak Alfredo. Pak Alfredo menjawab tidak tahu dan disuruhnya untuk menanyai orang – orang yang lain. Julian dan Dick juga menanyai kepada yang lainnya. Jawaban mereka sama semua, yaitu “ Tidak tahu “. Lalu, orang terakhir yang ditanya Julian dan Dick adalah Pak Karet. Pertama kali ditanya Pak Karet tidak tahu. tetapi, Julian dan Dick berusaha mengancam. Dan akhirnya Pak Karet mau mengaku dan menunjukkan dimana kedua karavan mereka berada. Kedua karavan mereka ternyata di lapangan sebelah. Karavan – karavan mereka dipindah dengan menggunakan kuda Pak Alfredo. Julian sangat kesal atas perlakuan orang – orang pasar malam yang tidak sopan kepada mereka..
            Setelah itu, lima sekawan kembali ke karavan – karavan mereka untuk tidur. Julian agak gelisah, karena dia takut jika nanti mereka dimarahi oleh petani – petani yang mempunyai lapangan ini. Lalu, Julian berpikir untuk meminjam kuda Pak Alfredo besok, karena mereka tidak mempunyai kuda untuk menarik karavan mereka kembali ke tempat semula. Pagi – pagi, mereka didatangi oleh petani yang mempunyai lapangan ini. Tebakan Julian memang benar. Lalu, Julian dan Dick berusaha menemui Pak Alferdo. Semua orang pasar malam berkumpul dan memandang ke arah Julian dan Dick. Julian berkata untuk meminjam kuda Pak Alfredo, tetapi Pak Alfredo tidak mau. Semua orang pasar malam tertawa melihat kea rah mereka. Lalu, ada seorang anak sedang berlari dan memanggil nama Dick. Dia berambut ikal dan sangat mirip dengan Goergo, tetapi dia memakai rok. Dia adalah Jo! Jo adalah anak gelandangan yang pernah diselamatkan oleh lima sekawan itu. Julian dan Dick sangat kaget kenapa Jo ada disini. Ternyata, Jo adalah keponakan Pak Alfredo si penelan api. Jo berusaha menceritakan seberapa baiknya lima sekawan itu dengannya. Semua orang pasar malam menyesal akan perbuatannya. Lalu, Pak Alfredo mau meminjamkan kudanya untuk anak – anak itu.
            Setelah makan malam dengan Jo di dekat api unggun, Dick meminjam teropong George untuk melihat burung – burung yang sedang berterbangan. Saat teropong itu menuju kea rah menara Puri Faynight yang masih utuh, Julian sangat kaget. Dia melihat sebuah wajah dari jendela menara Puri Faynight yang masih utuh. Teropong itu lalu diberikannya kepada Julian untuk melihat apakah yang dilihat oleh Dick itu benar. Dan memang benar. Mereka berencana untuk ke Puri Faynight besok pagi.

            Setelah mereka selesai sarapan, mereka siap untuk ke Puri Faynight bersama Jo. Sesampainya disana, mereka melihat – lihat dan berjalan – jalan disana. Tetapi mereka belum menemukan apa – apa. Tidak sengaja, Timmy menemukan lorong yang membawa mereka ke menara yang masih utuh. Lalu, mereka menyusuri lorong tersebut. Mereka sampai ditangga yang membawa mereka ke atas menara. Setelah menaiki tangga itu, mereka sampai di kama menara. Dibukanya perlahan – lahan pintu kamar itu oleh Julian. Tenyata, disitu ada orang yang disekap. Dia adalah Terry-Kane, sarjana yang menghilang yang diberitakan di surat kabar. Ternyata Terry-Kane diculik oleh Pottersham untuk dibawa ke luar negeri. Untung saja anak – anak itu datang kemari. Lalu, ada seseorang yang menuju ke kamar itu. Ternyata orang itu adalah Pottersham. Pottersham kaget kenapa anak – anak itu bias disini. Dia sekalian menyekap mereka di kamar itu. Hanya Jo yang bisa melarikan diri. Jo berlari dan menuju ke orang – orang pasar malam. Setelah sampai, Jo menceritakan apa yang terjadi di sana. Orang – orang pasar malam sangat kaget. Lalu, mereka memutuskan untuk beraksi menyelamatkan mereka.  Jo dilarang untuk ikut, tetapi Jo tetap ikut dari kejauhan. Dengan sangat lincah mereka melewati pagar Puri Faynight yang sangat tebal. Dan berbagai cara mereka lakukan. Akhirnya, lima anak yang juga disekap dan Terry-Kane selamat atas bantuan orang – orang pasar malam.

download Ebooknya disini

0 komentar:

Posting Komentar

 
;