Julian, Dick, Anne, George, dan Timmy adalah lima sekawan yang sangat suka berpetualang dan selalu memecahkan misteri. Julian, Dick dan Anne adalah kakak beradik. Julian,anak tertua diantara mereka berempat yang sangat bertanggung jawab dan dewasa. Dick memiliki pribadi yang ramah dan pintar. Anne,adalah seorang gadis manis yang memiliki sifat lembut dan baik hati. Sedangkan George adalah sepupu mereka, sebenarnya namanya Georgina, seorang anak perempuan yang ingin disamakan dengan laki-laki. Rambutnya pendek, berwatak emosional dan tidak mau kalah. Timmy, adalah anjing pintar milik George yang selalu bersama mereka.
Pada liburan musim panas, lima sekawan hendak berlibur ke daerah pertanian di Desa Finniston. Sebelum mereka pergi kesana, mereka singgah ke sebuah kedai kecil untuk membeli es krim. Disana mereka bertemu dengan anak perempuan yang bernama Janie. Janie memberi tahu letak Desa Finniston dan menceritakan bagaimana sikap keluarga Philpot. Setelah itu mereka pergi menuju Desa Finniston. Saat di jalan, mereka melihat sebuah toko antik yang bernama William Finniston. Mereka tinggal di rumah keluarga Philpot yang sedang mengalami kesulitan ekonomi dengan kedua anak kembarnya bernama Harry dan Harry serta seorang kakek. Mereka juga bertemu dengan seorang Amerika bernama Pak Henning dengan anaknya yang bernama Junior yang berniat membeli barang-barang antik di Desa Finniston. Namun saat Pak Henning ingin membeli sebuah barang antik pad bu Philpot dan diketahui kakek, maka saat itu juga Kakek Philpot langsung marah besar. Bu Philpot menjamu tamu-tamunya dengan ramah. Petualangan mereka berawal ketika  seorang penjual barang-barang yang bernama Pak Funniston meceritakan bahwa sekitar abad ke-11 di Desa Finniston terdapat puri bangsa Norman yang sangat megah. Pada suatu malam, puri itu diserang musuh. Ternyata, ada pegkhianat yang membakar puri tersebut. Hampir seluruh penghuni tewas. Akan tetapi, sang Putri berhasil menyelamatkan diri bersama anak-anaknya di gereja tua. Kemungkinan,ada benda-benda peninggalan keluarga Finniston dibawah tanah. Tetapi, hingga detik ini, belum ada orang yang berhasil menemukan peninggalan puri.

Lima sekawan bersama Harry kembar menyelidiki lorong bawah tanah. Pak Henning pun mendengar berita tersebut dari Junior yang mengintip pembicaraan Lima sekawan dan kedua Harry. Ia juga berniat ingin menyelidiki puri dan membeli barang antik dengan harga murah dan menjatuhkan nama Bangsa Inggris. Namun, niat jahat Pak Henning berhasil digagalkan oleh lima sekawan yang lebih dulu berhasil menemukan jalan menuju lorong puri itu dan menemukan harta Finniston yang terpendam. Mereka bisa mengetahui lorong tersebut karena sebelumya Snnipet dan Nosey yang bermain kejar –  kejaran tiba – tiba mesuk ke sebuah lorong kelinci dan saat mereka berdua keluar mereka membawa masing – masing sebuah barang. Snnipet membawa pisau belati tua dan Nosey membaya cincin permata. Akhirnya Dick dan Julian menggali lorong tersebut, setelah itu Lima sekawan, Kedua Harry, Snnipet dan Nosey masuk ke lorong itu. Dan akhirnya mereka menemukan ruang bawah tanah puri.  Di ruang itu, mereka menemukan pedang, baju baja tentara, cincin dan uang emas yang bernilai tinggi. Lalu mereka membawa beberapa harta itu untuk diberi tahu pada bu Philpot, kakek dan Pak Philpot namun saat mereka menuju ke tempat galian, ternyata tempat itu longsor. Maka mereka segera menuju kearah Gereja. Namun tingkap di bawah Gereja tidak bisa dibuka karena diatasnya terdapat karung – karung berisi gandum. Mereka semua berteriak – teriak, untungnya disana ada Jamie dan Bill yang membukakan tingkap itu. Maka mereka semua bisa keuar. Saat di ruang makan mereka semua berkumpul, dan Julian menceritakan semuanya pada Bu Philpot, Pak Philpot dan Kakek. Semula mereka tidak percaya, namun setelah Kedua Harry menunjukkan uang emas, pedang dan kalung maka mereka percaya. Kakek segera mengambil pedang itu dengan senang sampai mengenai sebuah gelas. Keesokan harinya saat Pak Henning dan penasehatnya yang bernama Pak Durleston meminta hak untuk mengambil semua penemuan barang galian, maka Bu Philpot, Pak Philpot dan Kakek menolak menta – menta. Walaupun ditawari sampai seribu pound mereka tetap menolak, lalu kakek memutar – mutarkan pedang itu dan menyebabkan Pak henning, Pak Durleston dan Junior lari terbirit – birit.  Akhirnya, keluarga Philpot menjadi lebih makmur. Dengan kecerdikan dan keberanian, mereka berhasil menyelamatkan harta Finniston yang terpendam.


download Ebooknya disini

0 komentar:

Posting Komentar

 
;