Liburan musim panas, lima sekawan sedang bersiap untuk berkemah. Sayangnya mereka tetap akan diawasi oleh Pak Luffy yang akan berkemah di dekat perkemahan mereka. Pak Luffy adalah guru sekolah Julian dan Dick dan ia kolektor serangga, jadi sementara lima sekawan bersenang-senang, Pak Luffy akan sibuk dengan serangga-serangganya yang berharga. Belum lagi Pak Luffy orangnya linglung, jadi anak-anak senang berada dalam ‘pengawasan’ nya.

          Di dekat padang belantara di sebuah dataran tinggi tempat mereka berkemah, ada juga sebuah peternakan dimana nanti anak-anak membeli keperluan perkemahan mereka, namanya Olly’s Farm. Selain itu, di hari kedua berkemah, Anne yang sedang jalan-jalan sendiri mendengar sebuah suara aneh dari dalam tanah tempat ia duduk. Suara gemuruh yang tiba-tiba melengking tinggi. Tak jauh dari tempat Anne duduk, terjadi sesuatu yang menakjubkan. Segumpal besar asap berwarna putih mengepul dari dalam tanah. Begitu suara menghilang, Anne langsung lari pontang-panting kembali ke perkemahan sambil berteriak,

      “Gunung api! Tolong! Tolong! Aku duduk di atas gunung api. Gunung akan meledak, asapnya sudah mengepul-ngepul. Tolong! Tolong!”

          Hhahaha.. Waktu aku baca aku heran juga, tapi juga ketawa. Habisnya reaksi Anne lucu sih.. Apalagi saat tidak sengaja kakinya tersangkut rumput yang bikin dia jatuh terguling-guling dan menangis. Aku kasian bacanya, tapi juga lucu. Soalnya aku kan bisa nebak kalau bunyi-bunyi itu pasti kereta api, karena aku ingat judul bukunya MEMBURU KERETA API HANTU. Hhe..

          Suatu siang mereka berlima jalan-jalan menaiki puncak bukit hingga akhirnya mereka terkejut melihat jalinan rel kereta api yang keluar dari lorong perut bukit. Mereka bermain-main di sekitar gerbong kereta yang pasti sudah lama tidak dipakai. Tiba-tiba dari sebuah pondok penjaga yang sudah reot, muncul seorang lelaki dengan satu kaki buntung. Pak Sam Kaki Kayu, namanya. Perawakan Pak Sam membuat Anne takut sekaligus kasihan. Pak Sam terlihat seperti orang gila karena menceritakan tentang kereta api hantu yang sering membuatnya harus bersembunyi di bawah kolong tempat tidur dan mematikan lilin-lilin setiap kali suaranya terdengar. Ia terlihat sangat ketakutan dan tiba-tiba berubah galak saat mereka mengusir anak-anak. Anne dan saudara-saudaranya takut melihat Pak Sam Kaki Kayu, tapi Julian dan Dick jadi semakin penasaran dan mereka berniat untuk kembali ke tempat itu. Dari seorang pengembala biri-biri diketahui bahwa ternyata terowongan itu sudah tidak terpakai sejak 30 tahun yang lalu, tapi kereta-kereta itu masih saja keluar masuk tanpa masinis dan penumpang. Itulah kenapa tempat itu mendapat julukan tempat angker.

          Hari berikutnya saat mereka ke Olly’s Farm untuk membeli bahan makanan, mereka ditawari oleh Bu Andrews untuk makan bersama keluarga itu, dan anak-anak dengan senang hati menerimanya. Mereka kemudian diajak oleh anak Bu Andrews, Jock Robins untuk berkeliling pertanian. Jock adalah anak Bu Andrews dari suami pertamanya, sedangkan suaminya yang sekarang hanya memberinya fasilitas yang tergolong modern untuk pertanian sekecil ini dan pegawai-pegawai yang menurut Jock tidak becus bekerja di bidang pertanian. Belum lagi kenapa harus menyediakan pekerja yang banyak hanya untuk pertanian sekecil itu? Ternyata nanti terungkap, sebenarnya siapa itu ayah tiri Jock dan apa pekerjaan para pekerja itu sesungguhnya.

          Lima sekawan mengadakan pengintaian terhadap kereta api hantu dan menemukan sebuah fakta. Ternyata kereta-kereta itu memang masih beroperasi dan digunakan untuk mengangkut barang-barang hasil curian untuk dijual di pasar gelap. Peti-peti itu berisi teh, brendi, dan wiski. Dan ternyata truk-truk di peternakan Olly yang terlihat terlalu mewan untuk peternakan kecil, juga merupakan bagian dari kegiatan ini. Sayangnya dalam penyelidikan ini, mereka ?termasuk Jock? malah disekap. Wew.. Bisakah Anne yang lolos dan mencari bantuan berhasil menolong saudara-saudaranya? Hhaha.. Sudah ketebak kan gimana akhir cerita petualangan Lima Sekawan kali ini.

Download Ebook disini

0 komentar:

Posting Komentar

 
;